Gambar diri adalah faktor yang menentukan tingkat kesuksesan Anda. Sebelum Edmund Hillary dan Tenzing Norgay menaklukkan Puncak Everest tahun 1953, tidak ada seorang pun yang percaya bahwa puncak gunung tertinggi di dunia ini bisa dipanjat sampai titik yang paling tinggi. Mengapa? Ya, karena tantangan untuk sampai di puncak benar-benar membuat merinding. Selain karena ketinggi- annya yang teramat sangat, mendekati jangkauan mak- simal pesawat terbang, medan menuju puncak Gunung Everest bersalju, licin, berbahaya, berjurang-jurang, dan hanya mengandung sedikit oksigen. Oleh karena itu, izin mendaki Gunung Everest bagaikan membeli one-way ticket. Pernah menonton film “Everest”? Mereka berhasil mendaki sampai ke puncak, tetapi beberapa anggota tim yang terlibat dalam pendakian tidak berhasil turun dengan selamat. Setelah penaklukan gunung tersebut, mendaki dan mengibarkan bendera di Puncak Everest tiba-tiba menjadi sesuatu yang tidak lagi luar biasa. Terbukti, banyak orang yang berhasil menembus rute sampai puncak gunung yang tertinggi. Bahkan, salah satu orang Indonesia ada yang sudah berhasil mencapai puncaknya. Mengapa? Karena mental kita terbuka setelah melihat atau mendengar keberhasilan orang lain. Jebol-lah persepsi orang bahwa puncak bersalju abadi itu tertutup untuk manusia. Ya, selama ini orang selalu melihat memanjat Gunung Everest adalah hal mustahil. Mereka melihat dirinya sendiri sebagai seorang yang tidak mungkin bisa memanjat gunung itu. Namun, ketika ada satu orang yang berhasil memanjatnya, gambar diri pun berubah. Mereka melihat dirinya bukan lagi sebagai orang yang tidak mampu menaklukkan gunung itu, tetapi sebagai manusia yang mampu menaklukkannya. “Kalau orang lain bisa, berarti saya bisa!” dan gambar diri mereka pun berubah. Kini, mendaki Gunung Everest adalah wisata petualangan yang sangat memikat. Asalkan Anda cukup uang dan sehat secara fisik, tidak mustahil untuk mendaki sampai Puncak Everest. Melihat keberhasilan orang lain bisa menjadi salah satu cara mengembalikan self-image negatif dan membentuknya menjadi positif. Selain penaklukan Everest, ada lagi cerita lain. Sir Roger Gilbert Bannister CH CBE FRCP (23 Maret 1929– 3 Maret 2018), kenalkah Anda dengan sosok ini? Nama dia tidak sefamiliar atlet Muhammad Ali atau Maradona. Namun, di dunia olahraga lari, dia adalah legenda. Bannister adalah seorang atlet jarak menengah sekaligus dokter ahli saraf Inggris yang berlari menembus waktu psikologis di bawah empat menit. Artinya, persepsi orang saat itu adalah tidak mungkin ada pelari yang sanggup memecahkan rekor di bawah angka itu. Ikuti Kunci Kesuksesan Oleh Eric Kanadi di: Spotify: https://ift.tt/3daSLjB Dapatkan Buku Kunci Kesuksesan di https://ww https://ift.tt/3a6NJCE
Gambar diri adalah faktor yang menentukan tingkat kesuksesan Anda. Sebelum Edmund Hillary dan Tenzing Norgay menaklukkan Puncak Everest tahun 1953, tidak ada seorang pun yang percaya bahwa puncak gunung tertinggi di dunia ini bisa dipanjat sampai titik yang paling tinggi. Mengapa? Ya, karena tantangan untuk sampai di puncak benar-benar membuat merinding. Selain karena ketinggi- annya yang teramat sangat, mendekati jangkauan mak- simal pesawat terbang, medan menuju puncak Gunung Everest bersalju, licin, berbahaya, berjurang-jurang, dan hanya mengandung sedikit oksigen. Oleh karena itu, izin mendaki Gunung Everest bagaikan membeli one-way ticket. Pernah menonton film “Everest”? Mereka berhasil mendaki sampai ke puncak, tetapi beberapa anggota tim yang terlibat dalam pendakian tidak berhasil turun dengan selamat. Setelah penaklukan gunung tersebut, mendaki dan mengibarkan bendera di Puncak Everest tiba-tiba menjadi sesuatu yang tidak lagi luar biasa. Terbukti, banyak orang yang berhasil menembus rute sampai puncak gunung yang tertinggi. Bahkan, salah satu orang Indonesia ada yang sudah berhasil mencapai puncaknya. Mengapa? Karena mental kita terbuka setelah melihat atau mendengar keberhasilan orang lain. Jebol-lah persepsi orang bahwa puncak bersalju abadi itu tertutup untuk manusia. Ya, selama ini orang selalu melihat memanjat Gunung Everest adalah hal mustahil. Mereka melihat dirinya sendiri sebagai seorang yang tidak mungkin bisa memanjat gunung itu. Namun, ketika ada satu orang yang berhasil memanjatnya, gambar diri pun berubah. Mereka melihat dirinya bukan lagi sebagai orang yang tidak mampu menaklukkan gunung itu, tetapi sebagai manusia yang mampu menaklukkannya. “Kalau orang lain bisa, berarti saya bisa!” dan gambar diri mereka pun berubah. Kini, mendaki Gunung Everest adalah wisata petualangan yang sangat memikat. Asalkan Anda cukup uang dan sehat secara fisik, tidak mustahil untuk mendaki sampai Puncak Everest. Melihat keberhasilan orang lain bisa menjadi salah satu cara mengembalikan self-image negatif dan membentuknya menjadi positif. Selain penaklukan Everest, ada lagi cerita lain. Sir Roger Gilbert Bannister CH CBE FRCP (23 Maret 1929– 3 Maret 2018), kenalkah Anda dengan sosok ini? Nama dia tidak sefamiliar atlet Muhammad Ali atau Maradona. Namun, di dunia olahraga lari, dia adalah legenda. Bannister adalah seorang atlet jarak menengah sekaligus dokter ahli saraf Inggris yang berlari menembus waktu psikologis di bawah empat menit. Artinya, persepsi orang saat itu adalah tidak mungkin ada pelari yang sanggup memecahkan rekor di bawah angka itu. Ikuti Kunci Kesuksesan Oleh Eric Kanadi di: Spotify: https://ift.tt/3daSLjB Dapatkan Buku Kunci Kesuksesan di https://ww https://ift.tt/3a6NJCE
Komentar
Posting Komentar